Mecusuar Alexandria, atau lebih dikenal sebagai Mecusuar Siwa, adalah salah satu legenda yang terkait dengan kota Alexandria di Misri (Egypt). Ini adalah sebuah mecusuar atau pusat pengujian yang dibangun oleh pemimpin keras dan penggemar ilmu Si Ptolemaios II Filadelfos pada abad ke-3 SM. Mecusuar ini menjadi simbol kreativitas dan inovasi di Alexandria, yang dikenal sebagai kota pusat ilmu dan budaya di zaman Khatulistiwa.
Sejarah Mecusuar Alexandria
Mecusuar Alexandria dibangun pada tahun 285 SM di bawah kepemimpinan Si Ptolemaios II Filadelfos, yang merupakan salah satu dari serangkaian Ptolemaios yang menjadi mahkamah Misri setelah kematian Al-Khalifah Alexander III Maut (Alexander the Great). Si Ptolemaios II Filadelfos memiliki visi untuk membuat Alexandria menjadi pusat pengajaran dan pembelajaran yang terkemuka di dunia.
Mecusuar ini dirancang oleh seorang ilmuwan Yunani bernama Eratosthenes, yang juga dikenal sebagai "Bangsa Pemikir". Mecusuar ini memiliki banyak ruangan yang berfungsi sebagai tempat pengajaran dan penelitian, termasuk sebuah perpustakaan yang kaya yang dikenal sebagai Perpustakaan Alexandria.
Bebbanjiran Legenda di Mecusuar Alexandria
Legenda menyebut bahwa Mecusuar Alexandria pernah menderita bebanjiran akibat aliran sungai Nil. Salah satu versi legenda bercerita bahwa seorang pekerja mencoba membongkar mecusuar untuk memperbesar ruangan pengajaran. Namun, karena proses pembongkaran tersebut tidak dilakukan dengan tepat, aliran sungai Nil mengancam mecusuar dan memicu bebanjiran.
Pemimpin kota Alexandria pada saat itu mengambil tindakan untuk mencegah bebanjiran tersebut. Mereka membangun sebuah sistem irigasi yang kompleks untuk mengendalikan aliran sungai Nil dan memperlancar aliran air. Dengan demikian, bebanjiran yang mencoba menghentikan pengembangan Mecusuar Alexandria akhirnya dapat dihindari.
Dampak Mecusuar Alexandria pada Kesejarahan
Mecusuar Alexandria telah memiliki dampak besar pada sejarah dan budaya dunia. Kota Alexandria menjadi pusat pengajaran dan penelitian yang sangat kreatif dan inovatif. Banyak ilmu dan pemikiran baru yang mempengaruhi sejarah dunia telah dikembangkan di sini, termasuk geodezi, astronomi, dan matematika.
Selain itu, Mecusuar Alexandria juga memiliki peran penting dalam pengembangan budaya Yunani dan Misri. Banyak sekali pemimpin, ilmuwan, dan penggemar ilmu yang datang ke sana untuk mempelajari dan membagikan ilmu mereka.
Kesimpulan
Mecusuar Alexandria adalah warisan budha yang sangat berharga yang menunjukkan visi dan inovasi pemimpin keras seperti Si Ptolemaios II Filadelfos. Legenda bebanjiran menjadi bagian dari warisan budha ini dan memberikan cerita yang menarik tentang perjuangan manusia untuk mencapai tujuan mereka. Hingga kini, Mecusuar Alexandria tetap menjadi simbol kreativitas dan inovasi di dunia ilmu dan budaya.